BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Konsep
pembelajaran menuntut adanya perubahan peran guru. Sebaik-baiknya media yang
digunakan dalam pembelajaran adalah memiliki tingkat relevansi dengan tujuan,
materi, dan karakteristik siswa. Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam
pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai materi, mengetahui tujuan
yang harus dibuat dan mengenali betul kebutuhan siswanya. Disinilah peran guru
sebagai creator yaitu menciptakan
media yang tepat, efisien, dan menyenangkan bagi siswa.
Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran sangat memerlukan perencanaan yang baik.
Hal ini dimulai dari mendesain media, pemenuhan kriteria pemilihan media
pembelajaran, hingga evaluasi dan memutuskan media pembelajran yang cocok untuk
mencapai tujuan. Jika diantara media yang terpilih adalah media Flipchart &
Flashcard yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran. Maka
mengenal apa itu flipchart dan flashcard, kelebihan dan
kekurangan serta cara pembuatannya adalah hal yang perlu diketahui oleh
pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud degan Flipchart dan
bagaimanakah cara membuat Flipchart?
2. Apakah yang dimaksud dengmenjelaskan
flashcard dan bagaimanakah cara membuat flashcard?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian dan cara membuat
Flipchart.
2. Menjelaskan pengertian dan cara membuat
FlashCard.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FLIPCHART
1. Pengertian Flipchart
Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas
yang disatukan menggunakan benda khusus (Penjepit, Spiral) sehingga menyerupai
album atau kalender. Lembaran-lembaran kertas inilah yang akan diisi dengan
informasi-informasi atau pesan-pesan baik berupa gambar maupun simbol-simbol
yang dicantumkan dalam bentuk visual.
Media flip chart
adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan
berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran
plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya
tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.
Menurut Suci Kusuma Dewi Flip Chart merupakan suatu media yang menggunakan gambar – gambar yang digantung pada
suatu tiang gantungan kecil dan cara menunjukan dengan membalik satu per satu.
Visualisai konsep yang dijelaskan
Rahardjo (1991) seperti proses, prosedur, dan siklus mempergunakan bagan alur
(flowchart). Fakta, data mempergunakan tabel, matriks, dan daftar. Data
perbandingan mempergunakan Grafik (balok, cakram, kurva, koordinat). Serta
hubungan keluarga mempergunakan silsilah. Semua konsep visual di atas yang
dijelaskan, menariknya dapat mempergunakan media Flipchart.
Sehingga dalam hal menyampaikan
pesan, flipchart yang berisi pesan yang telah disampaikan, dalam penggunaannya
dibalikkan agar pesan berikutnya bisa dilihat oleh peserta didik. Seperti
halnya sebuah kalender yang berisi 12 lembar kertas dan setiap kertas mewakili
urutan bulan. Maka setelah Anda melihat bulan Januari, Anda bisa membalikkannya
untuk melihat bulan februari dan seterusnya hingga desember dengan
membalikkannya. Penyajian informasi ini
dapat berupa (a) Gambar-gambar , (b) Huruf-huruf, (c) Diagram, (d) Angka-angka.
Sajian pada flipchart tersebut harus di dedusikan dengan jumlah dan jarak
maksimum siswa melihat flipchat tersebut dan direncanakan tempat yang
sesuai dimana dan bagaimana flipchart tersebut ditempatkan.
2.
Cara Penggunaan Flipchart
Cara
penggunaan media ini bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode
ceramah, flip chart langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk
diterangkan atau ditulisi hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum,
flip chart dapat berupa nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung
kemeriahan kelas dan bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip
chart tidak langsung digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi
ajar. Dalam metode CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk
dikonstruksi pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali
informasi gambar flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah
seterusnya.
3.
Bentuk Media Flipchart
Media pembelajaran Flipchart terbagi kedalam dua bentuk. Yaitu:
a.
White Flipchart
White Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas
kosong yang siap diisi informasi-informasi mengenai pembelajaran. Seperti
halnya whiteboard yang mempergunakan alat tulis seperti spidol.
b.
Messages Flipchart
Messages Flipchart adalah flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran
yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik,
bagan dan lain-lain.
4.
Kelebihan Flipchart
Dalam
penggunaan Flipchart untuk menyampaikan materi pembelajaran yang berguna
mencapai tujuan. Sebagai salah satu media pembelajaran, Flipchart yang
dipergunakan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a.
Tujuan
Media Flipchart
dalam mencapai tujuan adalah salah satu media yang efektif. Flipchart
yang efektif dapat dijadikan penyampai pesan secara terstruktur dan terencana
terutama pada messages flipchart. Indikator pencapaian tujuan yang
efektif adalah tercapaianya tujuan yang sudah direncanakan, untuk mencapai
tujuan. Selain itu juga, Flipchart sangat praktis untuk dipergunakan.
b.
Peserta didik
Flipchart
sangat cocok untuk pembelajaran dengan jumlah peserta didik kelompok kecil
yakni hingga 30 orang dengan ukuran 100 cm X 60 cm. Selain itu juga mampu
meningkatkan aktivitas belajar dan menarik perhatian peserta didik.
c.
Biaya
Dari segi
faktor biaya, flipchart merupakan salah satu media yang relatif lebih
murah.
d.
Ketersediaan
Dalam
pembuatan memperoleh bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat flipchart
sangat mudah diperoleh di pasaran. Sehingga kita mampu membuatnya sendiri.
e.
Waktu
Penggunaan flipchart
merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan
tulis.
5. Penggunaan dan
bagian-bagian Flipchart
a.
Cara mempersiapkan diri
Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pelajaran dengan
baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau perlu untuk
melancar lakukan dengan latihan berulang-ulang meski tidak langssung dihadapan
siswa. Siapkan pula alat dan bahan-bahan yang lain yang mungkin diperlukan.
Misalnya jika Flipchart tersebut tidak memiliki kedudukan atau penyangga
khusus, maka diperlukan tali atau paku untuk memasangnya papan tulis namun
tetap memudahkan untuk melipat-lipat lembaran Flipchart.
b.
Penempatan yang tepat
Perhatikan posisi tampilan, atau sedemikian rupa
sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semuah siswa yang ada di ruangan kelas
tersebut. Untuk memastikan posisi sudah tepat anda juga dapat menanyakan pada
siswa apakan sudah terlihat dengan baik atau belum.
c.
Pengaturan siswa
Untuk hasil yang lebih baik, perlu pengaturan
siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga
ssiswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.
d.
Perkenalkan pokok materi
Mareri yang disajikan terlebih dahulu
diperkenalkan kepada siswa pada awal pembukaan pembelajaran. Cara yang dapat
dilakukan misanya dengan melakukan bercerita, atau mengkaitkan situasi atau
kejadian yang ada di lingkungan siswa
lalu kaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan
melakukan apresiasi agar siswa dapat dengan mudah mencerna materi baru .
e.
Sajian gambar
Setelah masuk pada materi, mulailah
memperlihatkan lembarah-lembaran Flipchart dan berikan keterangan yang cukup,
gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
f.
Beri kesempatan siswa untuk bertanya
Guru dapat hendaknya memberikan stimulus agar siswa
mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang disampaikannya jelas
dipahami atau masih kurang jelas. Kalau
perlu siswa memberika komentar terhadap isi Flipchart yang disajikan.
g.
Menyimpulkan materi
Seperti pada umunya kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru namun justru
siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru dalam
menyimpulkan ini jika rasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa
Flipchart yang dianggap penting.
6. Tekhnik Pembuatan Flipchart
a.
Tentukan tujuan pembelajaran
Pada umumnya dalam pembuatan media
pembelajaran, langkah pertama adalah menunjukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan
lebih khusus apakan tujuan bersifat penguasaan kognitif, penguasaan
keterampilan tertentu atau tujuan untuk penanaman sikap. Perlu juga tujuan
dirumuskan secara operasional dalam bentuk indikator atau tujuan pembeelajaran
khusus (TPK).
Contoh tujuan :
1)
Melalui
media Flipchart siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
dengan benar.
2) Siswa diharapkan dapat menuliskan sikap-sikap yang mencerminkan budaya
toleransi antar umat beragama.
b.
Menentukan Bentuk Flipchart
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bentuk flipchart terdiri
dari dua bentuk yakni White Flipchart dan Messages Flipchart.
Setelah ditentukan bentuknya, persiapkan alat-alat yang dibutukan dalam pembuatan
flipchart diantaranya adalah kerangka dudukan biasanya
kaki-kakinya berjumlah empat atau tiga untuk sandaran. Sipakan juga
triplek yang tebal berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm sebagai
alas kertas. Pada bagian atas kayu penyangga pergunakan penjepit kertas.
Sedangkan dalam pembuatan messages flipchart, setelah membuat penyangga
seperti yang sudah dijelaskan di atas, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
data, angka-angka, simbol-simbol verbal dan gambar-gambar yang relevan dengan
tercapainya tujuan.
c.
Membuat ringkasan materi
Materi
yang disajikan pada media Flipchart tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan
menggunakan kalimat majemuk seperti halnya pada buku taks namun materi perlu
disarikan, diambil pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan
dikoleksi mana yang menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Dengan demikian
perlu dirumuskan materi-materi tersebut dengan cara membuat autline materi dengan dalam
kertas terpisah misalnya dalam buku catatan yang akan dituangkan kedalam
Flipchart.
d. Merancang draf
kasar (sketsa)
Membuat
Flipchart yang baik dan menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi
text namun diperkaya dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan
tujuan. Draf kasar yang dimaksud disini adalah sketsa yang langsung dibuatkan
dilembaran-lembaran kertas Flipchart menggunakan pengsil yang dapat dihapus
jika sudah selesai dibuat. Membuat draf kasar perlu dilakukan untuk
mengantifikasi kesalahan dalam pembuatan serta mengatur tata letak yang baik,
selain itu diperlukan juga untuk memudahkan pewarnaan.
e.
Memilih warna yang sesuai
Agar Flipchart yang kita buat lebih
menarik, salah satu upayanya ialah menggunakan warna yang bervariasi. Flipchart
yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja, kurang menarik bagi
siswa sekolah dasar. Menurut Penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai
tampilan media yang berwana dibanding media hitam putih, warna juga akan
membantu memfokuskan perhatian pada materi penting.
Warna
akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran. Memfokuskan
pada sajian materi, memberikan tanda pada sajian-sajian informasi, serta
membuat sajian menjadi lebih hidup, dengan demikian pemilihan warna penting
diperhatikan ketika membuat Flipchart.Warna-warna yang mencolok baik digunakan
untuk memberi fokus yang bertujuan untuk menarik perhatian, namun jika kalau
terlalu banyak akan mengganggu penglihatan, contoh penggunaaan warna mencolok,
untuk judul atau objek-objek yang ditonjolkan. Sebaiknya perlu diperhatikan
harmonisasi pemilihan warna. Jika kita memilih beberapa warna misalnya 5 warna
maka ke 5 warna tersebut meiliki kedekatan.
f.
Menentukan
ukuran dan bentuk huruf yang sesuai
Supaya
mudah di baca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruang kelas,
maka sebaiknya ukuran huruf pada flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini
disesuaikan dengan beberapa seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedukit
berarti ada cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain
memperhatikan huruf, perlu diperhatikan juga bentuk huruf. Huruf dekoratif
dengan banyak variasi cenderung susah dibaca dalam ukuran yang agak kecil
dengan jarak yang jauh, atau huruf sambung.Huruf yang sebaiknya digunakan
adalah huruf lurus atau tidak ada kait kaitannya.
7.
Kekurangan Flipchart
Dengan
beberapa kelebihan yang bisa kita temukan pada media flipchart, namun flipchart
juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
a.
Tidak audiotif. Dalam penggunaannya materi yang bersifat audiotif, flipchart belum
mampu mengakomodirnya. Sehingga guru berperan lebih untuk memfasilitasi
materi-materi audio.
b.
Teacher oriented. Tanpa seorang guru atau fasilitator untuk memaparkan materi, siswa akan
kesulitan memahami pesan yang ada di dalam flipchart. Hal ini disebabkan
karena penulisan pesan baik berupa gambar-gambar, simbol-simbol verbal
berbentuk outline-otline seperti halnya power point.
c.
Dalam penggunaan
kelompok besar kurang efektif.
B.
FLASHCARD
1.
Pengertian Flashcard
Pengertian secara bahasa Flash Cards adalah Kartu cepat atau kartu
kilat. Hal ini bisa juga diartikan demikian karena mempergunakan kartu ini
dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) akan mempermudah atau mempercepat pemahaman
siswa. Penggunaan flash cards dalam belajar tidak hanya berlaku bagi young
learners, media ini juga bermanfaat bagi older learners.
Menurut Azhar Arsyad, flashcard adalah kartu kecil yang berisi
gambar, teks atau tanda simbol yang mengingatkan atau mneuntun siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard biasanya berukuran
8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Namun ahli lain menjelaskan flashcard merupakan media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm.
2. Bentuk dan kelebihan Flashcard
Flashcard menurut
Azhar Arsyad, terbagi atas dua yakni kartu abjad dan kartu yang berisi
gambar-gambar. Walaupun pada hakikatnya sama yakni berupa kartu. Namun dalam
bentuk materi flashacard seperti yang telah dijelaskan terbagi
kedalam dua bentuk.
Flashcard memiliki
kelebihan-kelebihan diantaranya :
a.
Praktis. Jika dilihat dari cara membuat
dan penggunaannya, flashcard sangat praktis karena guru yang
mempergunakan tidak butuh keahlian khusus. Dan apabila telah dipergunakan, cara
penyimpanannya cukup diikat atau dimasukkan kedalam kotak agar tidak tercecer.
b.
Ekonomis. Dari segi biaya, pembuatan
dan penggunaan flashcard sangat murah dan peralatan yang dipergunakan
untuk membuat flashcard juga mudah didapatkan dengan harga yang
terjangkau.
c.
Mudah dibawa-bawa. Dengan ukuran
yang kecil, flashcard mudah dimasukkan kedalam tas atau bahkan saku.
d.
Menyenangkan. Dalam penggunaannya flashcard
dipergunakan pendekatan belajar sambil bermain.
3. Cara penggunaan Flashcard
Materi yang
dijelaskan guru dengan media flashcard mengikuti cara penggunaan dibawah
ini (walaupun tidak mutlak) diantaranya :
a.
Kartu-kartu yang sudah di susun di pegang setinggi dada dan menghadap ke
depan siswa.
b.
Pilih satu persatu kartu tersebut setelah guru menjelaskan
c.
Berikan kartu yang dipilih ke siswa yang duduk dekat guru. Mintalah siswa
bergiliran melihat kartu tersebut, sehingga semua dapat melihat.
d.
Atau dapat juga dengan cara permainan yakni kartu diletakkan dalam kotak
secara acak. Kemudian siswa diminta memilih kartu sesuai perintah guru.
Misalnya guru mmerintakan cari nama/gambar “Horse”, kemudian siswa mencari
kartu tersebut dalam kotak.
4. Teknik pembuatan Flashcard
Dalam
pembuat flashcard ada beberapa langkah, yaitu :
a.
Siapkan kertas yang agak tebal seperti kardus atau kertas karton.
b.
Buatlah ukuran 25X30 cm
c.
Potonglah kertas tersebut sesuai ukuran yang telah disiapkan mempergunakan
gunting atau cutter.
d.
Pergunakan kertas alas, jika objek gambar akan langsung dibuat tangan
mempergunakan kuas, spidol, cat air, pensil warna
e.
Jika mempergunakan gambar jadi, hanya dipotong kemudian ditempelkan
f.
Apabila dibutuhkan, berikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai
dengan nama objek.
5. Kekurangan Flashcard
Flashcard sebagai
salah satu media pembelajaran yang bagus, namun tidak terlepas juga memilki
kekurangan, diantaranya:
a.
Small Student
b.
Menuntut penataan ruang yang baik
6. Contoh-contoh
Flashcard
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa
media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan, khususnya demi tujuan pembelajaran disekolah.
Sesuai
dengan karakteristiknya, dapat pula disimpulkan bahwa Flipchart dan Flashcard
merupakan salah satu media grafis yang sangat mudah diingat karena mengandung
pesan-pesan pendek sehingga siswa dengan mudah mencerna materi yang telah diterangkan.